
Bagian 2 – 15 tahun (1977-1978) – Penyakit Menjalar II
Demam
Saya rasa saya terkena flu. Saya demam, tapi saya merasa baik-baik saja dan memiliki nafsu makan yang baik. Tapi saya sudah tidak percaya kepada tubuhku lagi.
Saya menginginkan sebuah termometer (karena saya merusaknya). Saya ingin mengukur kesehatan saya dengan angka. Saya akan memintanya kepada Ayah. Aya sering sekali jatuh sakit. Aya menghabiskan uang 2 kali lebih banyak dibanding saudara-saudaranya. Nanti kalau saya sudah dewasa, kalau saya sudah lebih sehat, saya akan berusaha agar kehidupan kalian lebih enak. Saya akan menjaga diri kalian baik-baik seperti kalian menjaga diri saya dengan baik.
“Ibu telah menelpon Proffesor Itsuro Sofue (Direktur Rumah
Ketika saya tidur, saya berpikir mengenai begitu banyak hal.
Mengenai hal-hal yang guru sejarah saya ceritakan.
Dijadikan bahan lelucon merupakan pengalaman yang baik bagi saya karena hal tersebut membantu saya agar menjadi orang yang lebih tabah.
Pekerjaan sekolah di tingkat SMP dapat dengan mudah saya selesaikan bila saya mempelajarinya sedikit demi sedikit setiap harinya. Tidak akan terlambat bila saya memulai dari sekarang. Saya akan berusaha keras.
... Tetapi di sisi yang lain, kesehatan saya yang buruk sangat mengkhawatirkan.
"Jangan menangis kamu, cengeng." Masa-masa yang paling sulit adalah pada saat seorang manusia sedang dalam masa pertumbuhan. Kalau saya bisa melewati ini semua, pagi yang indah akan menunggu saya. Pagi yang damai penuh dengan cahaya, dengan kicauan burung-burung serta wangi dari bunga ros putih...
Saya bertanya-tanya di manakah kebahagiaan itu.
Saya bertanya-tanya apakah kebahagiaan itu.
"Aya, apakah kamu bahagia saat ini?"
"Tentu saja tidak. Saya sedang berada di lubang kesedihan yang tak memiliki ujung. Ini sangat sulit. Secara mental dan fisik ...."
Kenyataannya adalah saya selalu semakin menjadi aneh!
Karena burung gagak yang tadinya menangis sekarang sedang
0 komentar:
Posting Komentar